
Avian Encephalomyelitis ( AE ) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus RNA dari family picornaviridae. Penyakit jenis ini biasanya menyerang anak ayam yang berumur 1-4 minggu, sedangkan pada ayam petelur hanya akan mengakibatkan terjadinya penurunan produksi telur antara 5 hingga 25%, yang mempengaruhi daya tetas telur yang diproduksinya. Semua jenis unggas bisa terserang penyakit ini, seperti merpati, bebek, entok, burung puyuh, dan lain sebagainya.
Seperti yang sudah diketahui bahwa virus ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas, tapi gejala tersebut masih belum menunjukan secara jelas angka yang kematian pada unggas. Diketahui bahwa penyakit ini ditularkan lewat telur, maka para breeder akan sangat rugi akibat serangan penyakit ini.
Gejala Penyakit Avian Encephalomyelitis ( AE )
Gejala yang ditimbulkan pada anak ayam yang terserang virus ini biasanya akan terlihat sayu, kemudian akan menjadi ataksia atau ayam berjalan sempoyongan, leher dan juga kepala gemeteran ( tremor ). Bukan hanya itu saja, ayam akan jatuh dan kedua kaki terjulur ke satu sisi, dan pada akhirnya akan lumpuh hingga mati. Namun pada ayam petelur, gejala yang terlihat akan seperti penurunan produksi telur antara 5 hingga 15%, tidak terdapat gangguan syaraf seperti gejala yang diperlihatkan oleh anak ayam. Namun bila telur ditetaskan maka tentu 100% ayam akan tertular penyakit tersebut.
Seberapa Umumkah Penyakit AE?
Kasus penyakit AE ditemukan diseluruh dunia dan pertama kali penyakit ini ditemukan oleh jones di inggris pada tahun 1930. Penyakit AE ini juga ditemukan di indonesia pada tahun 1972 didaerah kota bogor serta Surabaya. Bukan hanya di pulau jawa, namun penyakit AE didiagnosis pada benua Sumatera barat hingga bali. Kemungkinan sudah berkembang hingga dapat ditemukan pada semua benua di indonesia. Hal ini dikarenakan AE pada ayam dewasa bersifat subklinis ( virus menyebar lewat feses ayam yang telah terkontaminasi virus RNA.
Pengobatan Serta Pencegahan Penyakit Avian Encephalomyelitis
Sayangnya untuk pengobatan penyakit AE pada unggas, masih belum ditemukan. Jadi penyakit jenis ini sangatlah mirip dengan virus flu burung, meskipun begitu, terdapat beberapa pencegahan pada ayam agar tidak terserang virus AE. Seperti apa pencegahan tersebut? mari kita simak dibawah ini.
- Vaksin dapat diberikan melalui air minum atau sebuah produk kombinasi dengan vaksin cacar (avian pox) yang dapat diberikan secara intra dermal atau penusukan (penggoresan) pada salaput sayap.
- Berikan vaksin AE untuk ayam, khususnya untuk ayam muda.
- Vaksinasi lumayan dilakukan satu kali dan seringkali dapat mengayomi sampai ayam diafkir. Sedangkan untuk penyembuhan AE yang efektif belum ditemukan.
- Karena penyakit ini bisa diturunkan melewati telur, maka mesti diupayakan bibit yang berasal dari induk yang bebas AE.
- Anak ayam yang menderita AE, usahakan dibumihanguskan dengan teknik membakarnya atau menguburnya. Hal ini dilaksanakan untuk menangkal penyebaran penyakit lebih luas lagi.
- Kandang dan perlengkapan yang ternoda harus segera disucihamakan dengan desinfektan.
- Sedangkan ayam dewasa yang dikhawatirkan sebagai pembawa penyakit (carrier) dapat dicukur dan dagingnya bisa dikonsumsi dan telurnya dapat dipasarkan sebagai telur konsumsi.
- Ayam yang terserang AE bisa sembuh, tetapi sangat tidak banyak yang dapat menjangkau kesembuhan sempurna dan ayam tersebut seringkali sudah tidak tepat guna lagi guna dipelihara.
Demikian juga artikel kami yang berjudul “ Penyakit Mematikan Ayam Avian Encephalomyelitis ( AE ) “ terima kasih sudah membaca artikel kami. semoga dapat membantu anda..
Leave a Reply